Selamat datang di blog ini, silakan menikmati informasi yang kami sajikan untuk anda silakan Klik Iklan di bawah ini
readbud - get paid to read and rate articles
Berita Terhangat ada disini

Kamis, 21 Oktober 2010

Demonstran Kecam Tindakan Keras Polisi

Liputan6.com, Jakarta: Penembakan terhadap demonstran masih menuai komentar. Persatuan Oposisi Nasional (PON) mengecam keras tindakan represif polisi dalam pengamanan aksi satu tahun kegagalan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. "Kekerasan aparat tidak hanya terjadi di Makassar dan Jakarta, namun merata hampir di seluruh Indonesia," kata juru bicara PON Ton Abdillah Has dalam pesan singkat atau SMS yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/10).
Ton yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menambahkan, kejadian aksi hari ini menunjukkan kepolisian telah menjadi alat kekuasaan ketimbang alat negara. "Betapa tidak, demonstrasi yang berlangsung di Jakarta mengakibatkan satu orang demonstran tertembak, dan satunya terkena peluru karet, beberapa terluka kena benda tumpul, dan ditangkap."
Menurut Ton, represif aparat tak hanya terjadi di Jakarta dan Makassar, tapi juga di Bogor, Kendari dan sejumlah daerah. "Tampaknya polisi makin percaya diri menangani aksi-aksi mahasiswa setelah pemberlakuan protap (prosedur tetap) tembak di tempat, baru-baru ini," ujarnya.
Selain itu, tuduhan istana bahwa aksi 20 Oktober kemarin bakal berakhir dengan huru-hara dan penggulingan rezim terbukti tidak benar. "Justru tudingan itu lebih pas dialamatkan kepada aparat yang memperlakukan aksi mahasiswa di luar batas," jelas Ton.
Meskipun sikap kepolisian demikian, imbuh Ton, aksi mahasiswa tidak berhenti. "Kami akan kembali turun ke jalan pada 28 Oktober yang akan datang. Gelombang aksi lebih besar sedang dipersiapkan di seluruh Indonesia bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda," tutup Ton.(ANS)



0 komentar:

Posting Komentar