BANDAR LAMPUNG (LampostOnline): Untuk mencegah penularan virus H5N1 (Flu burung), warga Perum Bukit Kemiling Permai (BKP), Blok P, RT 12/LK 02, Kemiling, memusnahkan 23 ekor ayam dan seekor burung dara, Sabtu (23-10). Pemusnahan itu dilakukan untuk menindaklanjuti adanya warga setempat yang diduga terjangkit virus itu.
Selain menanggulangi penyebaran virus flu burung, pemusnahan unggas itu juga merupakan tindak lanjut warga setelah Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menyatakan ayam di sana positif terjangkit flu burung. "Pemusnahan ini setelah ada tindak lanjut dari Dinas Kesehatan," kata Nungkun Parangin-angin, ketua RT 12/LK 02 Perum BKP. Bukan hanya Fb, Zk, dan Dn yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) karena dugaan flu burung. Sebelumnya, Al, juga warga Perum BKP, Blok P, Kemiling, pernah dilarikan ke RSUDM karena diduga flu burung.
Hal ini diakui M. Effendi, ayah Al. "Pada Rabu (20-10) kemarin, dua anak saya Dn dan Al dibawa ke RSUDAM karena demam dan batuk," kata dia usai membakar puluhan unggas. Meskipun demikian, Effendi tidak tahu apakah anaknya mengalami demam dan batuk setelah kontak langsung dengan ayam. Sementara itu, menurut Murdoyo, dokter di rumah sakit setempat, demam ketiga pasien flu burung, yakni Fb, Zk, dan Dn sudah mulai reda. Ketiganya dirawat di Ruang Isolasi flu burung RSUDAM. "Sekarang panasnya 37 derajat Celcius. Ketika masuk, panas mereka di atas 38 derajat Celcius. Biasanya, suhu normal manusia di bawah 37 derajat Celcius," kata Murdoyo.
Salbiah, warga setempat, mengatakan ayamnya yang lebih dulu mati mendadak daripada ayam warga lain. Mulut ayam tersebut mengeluarkan cairan. Salbiah mengetahuinya ketika hendak memasukkan ayam ke kandang saat petang. "Padahal, siangnya ayam itu masih sempat kawin," kata Salbiah usai menyemprotkan desinfektan di teras rumahnya. Akhirnya, Salbiah merobohkan kandang ayamnya.
Mengetahui kawasannya terjangkit flu burung, sebagian besar warga Perum BKP, Blok P, Kemiling, khususnya anak-anak, mengenakan masker. Warga khawatir terserang penularan virus H5N1 yang mematikan itu. Bahkan, warga menghabiskan 7 liter desinfektan untuk mensterilkan virus flu burung. Seperti yang dilakukan Yuliantina Ulfa terhadap dua putranya, Iban dan Paal. "Khawatir aja, takut kena flu burung," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Tim Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kota Bandar Lampung, Lia Amilia, mengatakan ada ayam yang positif terjangkit flu burung di daerah itu. "Setelah mendapat laporan dari warga bahwa ada ayam yang mati mendadak, kami langsung melakukan sampel darah ayam tersebut. Selasa (19-10), kami melakukan uji labnya," ujar Amilia





0 komentar:
Posting Komentar