Selamat datang di blog ini, silakan menikmati informasi yang kami sajikan untuk anda silakan Klik Iklan di bawah ini
readbud - get paid to read and rate articles
Berita Terhangat ada disini

Senin, 25 Oktober 2010

Raisah Dibakar Hidup-Hidup

BANDAR LAMPUNG (LampostOnline): Raisah, pedagang di Pasar Gudang Lelang, dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Indikasi ini menguat berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Sabtu (23-10).
Tim Forensik menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh janda itu akibat pukulan benda tumpul. "Korban dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Ada kekerasan akibat pukulan benda tumpul di lehernya," kata Adang Azhar, dokter forensik Dit. Dokkes Polda Lampung, usai melakukan autopsi.
Untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadistis itu, Satreskrim Polresta Bandar Lampung telah memeriksa enam saksi. Mereka antara lain keluarga, teman, dan warga sekitar rumah korban.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Takdir Matanete, Polresta masih mendalami hasil pemeriksaan terhadap keenam saksi. "Sementara, cukup enam orang ini dan belum ada rencana meminta keterangan lagi dari yang lain," ujar Takdir.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Lampung Post, Raisah merajut asmara dengan Nd, warga Keteguhan, Telukbetung Barat, selama dua tahun. Nd merupakan duda yang bekerja sebagai satpam. Raisah mengenal Nd sewaktu sering berdagang ikan di tempat pelelangan ikan (TPI), Lempasing, Telukbetung Barat.
Menurut keluarganya, saat meninggalkan rumah, Raisah, warga Jalan Sentra listrik No. 49, Gedungpakuwon, Telukbetung Barat, itu membawa tas, ponsel, dan uang Rp10 juta. Namun, sewaktu jenazah Raisah ditemukan, barang-barang tersebut raib. Bahkan, sejumlah perhiasan di tubuhnya ikut lenyap. Beredar kabar, Nd memiliki pacar lagi yang usianya lebih muda dari Raisah.
Polresta Bandar Lampung telah meminta keterangan Nd beberapa hari lalu. Nd dipulangkan karena tidak memiliki cukup bukti. Belakangan diketahui Nd pernah dipenjara karena kasus pembunuhan.
Seperti diberitakan Lampost sebelumnya, Raisah ditemukan tewas dengan tubuh terbakar di bawah pohon pisang di Jalan Raden Imba Kusuma, Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Senin (18-10). Sebagian lengan korban, sekitar 10 cm di atas dan di bawah siku, hancur seperti tercabik dagingnya.
Semula identitas korban tidak diketahui. Tetapi, warga melapor kehilangan orang tuanya ke Poltabes Bandar Lampung. Saat Astuti melihat jenazah itu, dia langsung mengenali korban merupakan ibu kandungnya. Raisah dikenali dari luka bekas bisul dan giginya yang berlubang.
Muhadi, mantan suami Raisah, mengaku tidak mengetahui kepergian Raisah dari rumah. Sebab, saat kejadian, Muhadi sedang berdagang ikan asin di Merakbelantung, Kalianda, Lampung Selatan.
Dia mengetahui mantan istrinya tewas setelah dikabari keluarganya. "Saat kejadian, saya sedang tidak di rumah," ujar Muhadi yang sudah bercerai dengan Raisah sejak 10 bulan lalu.
Erdianto, anak bungsunya, mengatakan ibunya pergi meninggalkan rumah pada Minggu (17-10). Waktu itu Raisah tidak mengatakan tujuan kepergiannya. "Ibu cuma bilang mau pergi," kata dia didampingi sejumlah kerabatnya.
Pria yang kesehariannya berwiraswasta itu tidak mengetahui apakah selama ini ibunya mempunyai pacar. Sebab, Raisah tertutup untuk soal itu. Namun, ia berterus terang bila ayah dan ibunya kerap bertengkar. Erdianto berharap pembunuh ibunya dihukum mati. "Caranya (membunuh) ini sadis," ujarnya.



0 komentar:

Posting Komentar