TEMPO Interaktif, Jakarta - -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Badan Pertanahan Nasional menjadi garda terdepan dan pelaku utama dalam pengaturan, penertiban dan mencari solusi dalam permasalahan atas tanah. Di hari Agraria ke-50 ini pula, presiden memberikan lima instruksi kepada institusi tersebut.
"Jemput bola dalam memberikan pelayanan dan mengatasi persoalan tanah, tawarkan diri untuk melayani masyarakat. Pro aktiflah untuk sungguh mencari solusi untuk mengatasi konflik dan sengketa pertanahan. Jangan bermental "yang perlu kan kalian bukan saya,"kata Presiden dalam pidato peringatan hari Agraria ke-50 di istana Bogor, Kamis (21/10).
Selain itu, kata dia, jajaran BPN harus memperluas dan meningkatkan pelayanan, program Layanan Rakyat Sertifikasi Tanah (Larasita) harus benar-benar disukseskan. Target sertifikasi secara nasional pun harus tercapai.
"Saya tahu targetnya tinggi dan masalah sering komplek, tapi usahakan bisa tercapai. Tiap tahun harus ada hasil kongkret yang bisa diukur dan dirasakan masyarakat, yang tadinya tidak ada solusi, tidak bersertifikat, sekarang bersertifikat,"ujarnya.
Keempat, lanjut dia, khusus dalam mengatasi sengketa pertanahan BPN harus berperan lebih maksimal mengatasi dan mencari solusi konflik tersebut. Apalagi memang banyak pihak yang terlibat seperti penegak hukum, masyarakat, komunitas adat. Manakala secara hukum sudah ditetapkan statusnya, harus segera ditindaklanjuti putusan tersebut. "Ini harus jadi pedoman, yang sudah diputus dan inchracht harus dijalankan. Kalau masih ada proses jelaskan kenapa tidak bisa dieksekusi putusan yang telah inchracht itu,"ujarnya.
Terakhir, tambah Yudhoyono, BPN harus mendengarkan kritik dan harapan masyarakat. Jika ada kekurangan BPN juga harus melakukan perbaikan. "Teruslah berkomunikasi dengan masyarakat luas. Saya juga tidak terima kalau BPN sudah melakukan banyak perubahan nyata/reformasi, tapi dianggap tidak ada hasilnya, seolah-olah tidak melakukan apa-apa. Kita harus menegakkan sesuatu yang benar dan adil di negeri ini,"ujarnya.
MUNAWWAROH/BUNGA MANGGIASIH
0 komentar:
Posting Komentar