TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai peristiwa penembakan mahasiswa saat demonstrasi terkait satu tahun pemerintahan SBY-Boediono merupakan reaksi yang berlebihan. "Seharusnya aparat tidak memberika reaksi yang berlebihan kepada mahasiswa,' ujarnya kepada wartawan Kamis (21/10).
Pramono mengatakan, seharusnya pemerintah berkaca bahwa demonstrasi itu merupakan bentuk kegelisahan masyarakat. Demonstrasi, kata dia, tidak seharusnya dinilai sebagai sesuatu yang mengganggu demokrasi. "Seharusnya pemerintah juga melihat survey tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang terus menurun,' katanya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Bung Karno tertembak di Jalan Diponegoro Jakarta Pusat saat demonstran bentrok dengan aparat. Mahasiswa tersebut tertembak dan menderita luka di kaki. Demonstrasi yang serentak merebak itu mengkritisi peringatan satu tahun pemerintahan SBY-Boediono.
Pramono menjelaskan, jika memang prosedur aparat mengharuskan aparat di lapangan boleh mengeluarkan tembakan saat demonstrasi berlangsung kacau dan berbahaya, "Polisi perlu menjelaskan prosedur itu."
SANDY INDRA PRATAMA
0 komentar:
Posting Komentar