Jakarta, Kominfo Newsroom - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menyediakan dana sekitar Rp10 miliar untuk membantu pembangunan kantin sehat di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menegah atas (SMA) di seluruh Indonesia.
''Ta hun lalu dananya Rp 10 miliar, tahun ini hampir sama,'' kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional Dodi Nandhika pada acara penandatanganan MoU tentang pembinaan keamanan pangan jajanan anak sekolah antara Kemendiknas dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, Kamis,(11/2).
Dalam penandatanganan MoU tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional diwakili Sekjen Kemendiknas Dodi Nandika, sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diwakili Deputi Bidang Pengawasan Produk Trapetik dan Napza Badan POM Lucky S Slamet.
Menurut Dodi, pemerintah memberikan bantuan untuk sekitar 300 sekolah dan setiap sekolah yang terpilih akan mendapatkan bantuan dana Rp 30 juta untuk membangun kantin sehat. ''Nanti akan ada sosialisasi dan penjelasan mengenai kantin yang sehat, pentingnya ketersediaan air, dan hal lain,'' katanya.
Sementara itu Lucky S. Slamet, mengatakan, di setiap kabupaten/kota akan dipilih lima sekolah yang terdiri atas tiga SD, satu SMP dan satu SMA. ''Dinas Kesehatan setempat yang menetapkannya,'' kata Lucky .
Selain membantu pembangunan fisik kantin sekolah, Kementerian Pendidikan Nasional bersama dengan BPOM juga melakukan pembinaan kepada pengelola kantin sekolah dan pedagang makanan di lingkungan sekolah, selain secara berkala juga akan memeriksa keamanan pangan jajanan sekolah dengan mobil pemeriksaan keliling.
Program kantin sehat sudah dilakukan Kementerian Pendidikan Nasional dan BPOM pada 2009. Tahun lalu mencakup 288 sekolah di 33 provinsi.
Program tersebut dijalankan karena menurut hasil pemeriksaan sampel jajanan anak BPOM 2007, sekitar 45 persen pangan jajanan yang dijual di sekolah tidak aman karena mengandung bahan kimia berbahaya, bahan tambahan pangan melebihi batas aman dan cemaran mikroba.
Kondisi ini akan berdampak terhadap kesehatan dan vitalitas siswa mengingat 30 persen energi harian siswa berasal dari pangan jajanan di sekolah.
Program kantin sehat sekolah telah terbukti dapat menurunkan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti pewarna tekstil rhodamin B dan methanil yellow, boraks dan formalin secara signifikan dalam pengolahan pangan jajajan anak di sekolah. Dalam satu tahun terakhir turun 78 persen. (T.Ad/toeb)





0 komentar:
Posting Komentar