Padang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan bantuan Rp30 juta untuk bencana gempa dan tsunami yang menimpa masyarakat di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat .
Bantuan dana diserahkan Deputi III KLH, Arif Yuwono,yang diterima Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Harmesyah di kantor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar, di Padang, Kamis.
Hadir dalam kesempatan itu, Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik, Ade Edward, Kepala Bapedalda Provinsi Sumbar, H.Asrizal Asnan.
Arif mengatakan, pihaknya tak hanya menyerahkan bantuan dalam bentuk dana, tetapi juga akan aktif dan membantu nantinya saat tahap rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan bencana di Mentawai.
Tim Deputi KLH ingin melihat dari dekat kondisi pasca gempa dan tsunami Mentawai, sehingga nantinya dapat memberikan pandangan dan analisis rehabilitasi - rekonstruksi.
Arif yang juga Ketua Satgas Rawan Bencana LH, berharap penanggulangan bencana dan pelaksanaan rehab-rekon nantinya dilakukan sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan.
Selain itu, perlu melihat pada kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan sistem keamanan terhadap keselamatan terhadap kerawanan alam.
Kepala BPBD, Harmensyah dalam kesempatan itu menyampaikan di beberapa dusun pantai barat yang terkena stunami masyarakatnya telah mampu bergerak cepat menyelamatkan diri ke perbukitan.
Harmensyah menyampaikan, berdasarkan laporan warga daerah itu jika hanya dalam waktu lima menit, rasanya jika dengan peralatan saat ini, tentu tidaklah mampu memberi tahu kepada masyarakat.
"Kita sesungguhnya butuh kearifan lokal dan kecerdasan masyarakat di daerah rawan bencana menyikapi kondisi tersebut," katanya.
Harmensyah mengharapkan adanya relawan lingkungan hidup dalam rangka pemulihan lokasi pasca bencana gempa dan stunami Mentawai.
Tujuannya keterlibatan relawan lingkungan itu, supaya penyelenggaraan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan memperhatikan situasi alamnya.
Data yang sudah masuk ke Pusdalop, kata Harmensyah, hingga Kamis siang jumlah korban yang terdata baru 311 orang meninggal dunia ditemukan.
Selain itu, sebanyak 379 orang hilang, 261 luka berat, 137 luka ringan, dan rumah penduduk yang rusak berat 442 unit, rusak ringan 200 unit.
Selain itu, lima jembatan rusak berat, empat sarana sarana pendidikan rusak berat, lima unit rumah ibadah rusak berat, empat unit rumah dinas rusak berat.






0 komentar:
Posting Komentar